Sektor penjaga gawang ternyata juga menjadi perhatian utama pelatih Kenny Dalglish. Ia sedang mencari kiper baru sebagai pelapis Pepe Reina.
Sebelumnya, The Reds gagal mendaratkan kiper Roma, Doni, karena terganjal masalah gaji. Kabar terbaru dari Sky Italia menyebutkan kalau Dalglish mengalihkan incarannnya pada Sergio yang juga rekan setim Doni.
Dalglish merasa kurang puas dengan performa kiper kedua Brad Jones yang sempat dipinjamkan ke Derby County pada Januari lalu, sementara kiper muda Peter Gulasci rencananya akan dipinjamkan ke klub lain.
Sergio sendiri saat ini merupakan kiper utama Roma. Pemain berusia 32 tahun itu menggeser posisi Doni dalam dua musim terakhir ini berkat performanya yang cukup konsisten.
Sebelumnya, The Reds gagal mendaratkan kiper Roma, Doni, karena terganjal masalah gaji. Kabar terbaru dari Sky Italia menyebutkan kalau Dalglish mengalihkan incarannnya pada Sergio yang juga rekan setim Doni.
Dalglish merasa kurang puas dengan performa kiper kedua Brad Jones yang sempat dipinjamkan ke Derby County pada Januari lalu, sementara kiper muda Peter Gulasci rencananya akan dipinjamkan ke klub lain.
Sergio sendiri saat ini merupakan kiper utama Roma. Pemain berusia 32 tahun itu menggeser posisi Doni dalam dua musim terakhir ini berkat performanya yang cukup konsisten.
Steve McMahon: Sepakbola Indonesia Lebih Baik Diurus Orang Yang Tepat
Mantan pemain Liverpool Steve McMahon menilai Indonesia mempunyai potensi untuk memajukan sepakbolanya menjadi lebih baik asalkan diurus dengan benar, dan dilakukan oleh orang-orang yang tepat.
Hal itu diungkapkan McMahon ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta bersama trofi Piala FA tadi sore. Indonesia menjadi negara ketiga yang disambangi trofi yang direbut Manchester City pada musim 2010/11 ini.
Menurut McMahon, Indonesia harus bersabar dalam membangun sepakbola bila ingin mencapai kemajuan di masa mendatang. Selain itu, diperlukan orang-orang yang tepat untuk mengurus sepakbola.
“Butuh waktu yang tidak sebentar untuk membangun sepakbola menjadi lebih baik. Jika sepakbola ingin berkembang, harus diurus dengan cara yang benar dan orang-orang yang tepat. Orang-orang yang mencintai sepakbola,” ujar McMahon.
“Saya senang bisa merasakan kesempatan datang ke Indonesia. Salah satunya, faktor penggemar sepakbola di Indonesia yang sangat besar.”
Hal itu diungkapkan McMahon ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta bersama trofi Piala FA tadi sore. Indonesia menjadi negara ketiga yang disambangi trofi yang direbut Manchester City pada musim 2010/11 ini.
Menurut McMahon, Indonesia harus bersabar dalam membangun sepakbola bila ingin mencapai kemajuan di masa mendatang. Selain itu, diperlukan orang-orang yang tepat untuk mengurus sepakbola.
“Butuh waktu yang tidak sebentar untuk membangun sepakbola menjadi lebih baik. Jika sepakbola ingin berkembang, harus diurus dengan cara yang benar dan orang-orang yang tepat. Orang-orang yang mencintai sepakbola,” ujar McMahon.
“Saya senang bisa merasakan kesempatan datang ke Indonesia. Salah satunya, faktor penggemar sepakbola di Indonesia yang sangat besar.”
Roma Incar Lucho Gonzales
Federico Simonian, agen Lucho Gonzalez, mengungkapkan, gelandang Marseille itu akan membuka pintu terhadap tawaran yang datang dari klub-klub Serie A Italia.
Roma menjadi klub terakhir yang mengajukan minat untuk memboyong Gonzalez. Sebelumnya, klub La Liga Spanyol Malaga dikabarkan sudah menyiapkan €12 juta untuk mendapatkan Gonzalez.
Menurut Simonian, pihaknya kini sedang berupaya mencari tahu apakah Roma serius meminang pemain berusia 30 tahun itu atau tidak. Namun Simonian menyatakan, Gonzalez akan siap bila Roma mengajukan penawaran. Gonzalez masih terikat kontrak di Marseille hingga 2013.
“Saya tahu manajer kami asal Italia Tulio Tinti sedang berhubungan dengan direktur Roma, dan akan sangat menarik melihat Lucho bermain di Roma,” ujar Simonian kepada Forzaroma.info.
“Tapi secara pribadi, belum ada satu pun klub Italia yang menghubungi saya.”
Roma menjadi klub terakhir yang mengajukan minat untuk memboyong Gonzalez. Sebelumnya, klub La Liga Spanyol Malaga dikabarkan sudah menyiapkan €12 juta untuk mendapatkan Gonzalez.
Menurut Simonian, pihaknya kini sedang berupaya mencari tahu apakah Roma serius meminang pemain berusia 30 tahun itu atau tidak. Namun Simonian menyatakan, Gonzalez akan siap bila Roma mengajukan penawaran. Gonzalez masih terikat kontrak di Marseille hingga 2013.
“Saya tahu manajer kami asal Italia Tulio Tinti sedang berhubungan dengan direktur Roma, dan akan sangat menarik melihat Lucho bermain di Roma,” ujar Simonian kepada Forzaroma.info.
“Tapi secara pribadi, belum ada satu pun klub Italia yang menghubungi saya.”
Nani Bahas Masa depan Di OLD TRAFFORD
Nani akhirnya buka suara tentang masa depannya di Manchester United terkait kedatangan Ashley Young. Nani kembali menegaskan komitmen kepada United. Dirinya juga mengaku bahagia di Old Trafford.
Hanya, pemain sayap Portugal ini juga mempertimbangkan masa depannya bila tak lagi mendapat tempat di tim utama. Apalagi, klub-klub besar Eropa, Juventus dan Inter Milan, sudah menginginkan pemain berusia 24 ini. Tak heran bila Nani ingin mencari tantangan baru.
"Saya bahagia di United. Musim lalu merupakan yang terbaik bagi saya. Namun, saya bisa melakukannya lebih baik. Apalagi saya masih muda dan seharusnya mendapat lebih banyak kesempatan," ujar Nani.
Kedatangan Young memang bakal menyulitkan Nani. Sebelum kedatangan pemain dari Aston Villa yang dibeli dengan harga £20 juta ini, Nani sudah tersingkir saat Park Ji-Sung kembali mencapai performa terbaik. Buntutnya, manajer Sir Alex Ferguson lebih memilih menurunkan gelandang asal Korea Selatan ini, termasuk di final Liga Champions.
United akan kembali menjalani latihan pada 4 Juli. Menurut rencana, Nani ingin bertemu lebih dulu dengan Ferguson untuk membahas masa depannya. Termasuk bagaimana peluangnya masuk tim utama United musim ini.
Hanya, pemain sayap Portugal ini juga mempertimbangkan masa depannya bila tak lagi mendapat tempat di tim utama. Apalagi, klub-klub besar Eropa, Juventus dan Inter Milan, sudah menginginkan pemain berusia 24 ini. Tak heran bila Nani ingin mencari tantangan baru.
"Saya bahagia di United. Musim lalu merupakan yang terbaik bagi saya. Namun, saya bisa melakukannya lebih baik. Apalagi saya masih muda dan seharusnya mendapat lebih banyak kesempatan," ujar Nani.
Kedatangan Young memang bakal menyulitkan Nani. Sebelum kedatangan pemain dari Aston Villa yang dibeli dengan harga £20 juta ini, Nani sudah tersingkir saat Park Ji-Sung kembali mencapai performa terbaik. Buntutnya, manajer Sir Alex Ferguson lebih memilih menurunkan gelandang asal Korea Selatan ini, termasuk di final Liga Champions.
United akan kembali menjalani latihan pada 4 Juli. Menurut rencana, Nani ingin bertemu lebih dulu dengan Ferguson untuk membahas masa depannya. Termasuk bagaimana peluangnya masuk tim utama United musim ini.
Spanyol Muda Juara Piala eropa U-21
Spanyol kembali membuktikan sebagai yang terbaik. Tak hanya di level senior, Spanyol juga meraih sukses di yunior dengan menjuarai Piala Eropa U-21. Dalam final di NRGi Park, Minggu (26/6) dinihari WIB, Spanyol U-21 menaklukkan Swiss U-21 dengan skor meyakinkan 2-0.
Diawali oleh gol Ander Herrera. Spanyol memastikan sebagai juara setelah Thiago mencetak gol melalui tendangan bebas yang mengecoh kiper Yann Sommer.
Sukses itu makin lengkap karena striker Adrian Lopez menjadi topskor turnamen dengan mencetak lima gol. Dominasi mereka pun makin kukuh karena sebelumnya Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2010. Tim senior La Furia Roja tersebut berhasil menyatukan gelar karena sebelumnya memenangi Piala Eropa 2008.
Spanyol yang lebih difavoritkan pada laga final itu memang menunjukkan permainan terbaik. Gaya bermain dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola menjadikan mereka sepenuhnya menguasai permainan.
Pertandingan baru berjalan tiga menit, gawang Swiss sudah mendapat ancaman dari Adrian. Sayangnya, tendangan Adrian yang mendapat umpan dari Javi Martinez masih melebar.
Swiss yang sempat mendapat tekanan secara pelahan mulai bangkit. Apalagi, mereka menemukan bentuk irama permainannya. Dimotori Xherdan Shaqiri, Swiss beberapa kali sempat merepotkan pertahanan Spanyol.
Peluang bagus diperoleh Shaqiri pada menit ke-30. Setelah mengontrol bola dengan baik, Shaqiri melepaskan tendangan keras ke gawang Spanyol. Beruntung, kiper David de Gea berhasil membuang bola.
Selanjutnya, Spanyol kembali menguasai permainan dan lebih mendominasi. Dan, serangan mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-41.
Berawal dari aksi Didac Vila yang melakukan penetrasi dari sayap kiri. Dia kemudian melepaskan umpan silang yang bagus dan diselesaikan dengan baik oleh Herrera. Kedudukan 1-0 bertahan sampai babak pertama usai.
Di babak kedua, Swiss tetap tampil percaya diri. Mereka berusaha mengejar ketinggalan gol untuk menyamakan kedudukan. Tercatat, peluang bagus Swiss diperoleh Emeghara yang melakukan kerjasama satu dua dengan Admir Mehmedi. Namun, usaha tersebut masih gagal.
Demikian pula umpan sundulan dari Jonathan Rossini gagal dimanfaatkan oleh Pajtim Kasami. Padahal, Kasami berada di dekat gawang Spanyol.
Spanyol akhirnya membuat kejutan gol melalui aksi Thiago di menit ke-82. Saat mendapat hadiah tendangan bebas, Thiago dengan cerdik mengecoh Sommer yang sudah telanjur meninggalkan gawang.
Tendangan pemain Barcelona ini melambung melewati Sommer. Meski agak panik karena tidak memperkirakan bola lambung tersebut, Sommer berusaha menggagalkannya.
Namun, upayanya gagal dan bola tetap meluncur ke gawang. Ini tampaknya menjadi gol terbaik turnamen. Gol Thiago mengukuhkan kemenangan Spanyol atas Swiss. Dan, Spanyol tampil sebagai juara untuk ketiga kalinya setelah memenanginya pada 1986 dan 1998.
Diawali oleh gol Ander Herrera. Spanyol memastikan sebagai juara setelah Thiago mencetak gol melalui tendangan bebas yang mengecoh kiper Yann Sommer.
Sukses itu makin lengkap karena striker Adrian Lopez menjadi topskor turnamen dengan mencetak lima gol. Dominasi mereka pun makin kukuh karena sebelumnya Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2010. Tim senior La Furia Roja tersebut berhasil menyatukan gelar karena sebelumnya memenangi Piala Eropa 2008.
Spanyol yang lebih difavoritkan pada laga final itu memang menunjukkan permainan terbaik. Gaya bermain dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola menjadikan mereka sepenuhnya menguasai permainan.
Pertandingan baru berjalan tiga menit, gawang Swiss sudah mendapat ancaman dari Adrian. Sayangnya, tendangan Adrian yang mendapat umpan dari Javi Martinez masih melebar.
Swiss yang sempat mendapat tekanan secara pelahan mulai bangkit. Apalagi, mereka menemukan bentuk irama permainannya. Dimotori Xherdan Shaqiri, Swiss beberapa kali sempat merepotkan pertahanan Spanyol.
Peluang bagus diperoleh Shaqiri pada menit ke-30. Setelah mengontrol bola dengan baik, Shaqiri melepaskan tendangan keras ke gawang Spanyol. Beruntung, kiper David de Gea berhasil membuang bola.
Selanjutnya, Spanyol kembali menguasai permainan dan lebih mendominasi. Dan, serangan mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-41.
Berawal dari aksi Didac Vila yang melakukan penetrasi dari sayap kiri. Dia kemudian melepaskan umpan silang yang bagus dan diselesaikan dengan baik oleh Herrera. Kedudukan 1-0 bertahan sampai babak pertama usai.
Di babak kedua, Swiss tetap tampil percaya diri. Mereka berusaha mengejar ketinggalan gol untuk menyamakan kedudukan. Tercatat, peluang bagus Swiss diperoleh Emeghara yang melakukan kerjasama satu dua dengan Admir Mehmedi. Namun, usaha tersebut masih gagal.
Demikian pula umpan sundulan dari Jonathan Rossini gagal dimanfaatkan oleh Pajtim Kasami. Padahal, Kasami berada di dekat gawang Spanyol.
Spanyol akhirnya membuat kejutan gol melalui aksi Thiago di menit ke-82. Saat mendapat hadiah tendangan bebas, Thiago dengan cerdik mengecoh Sommer yang sudah telanjur meninggalkan gawang.
Tendangan pemain Barcelona ini melambung melewati Sommer. Meski agak panik karena tidak memperkirakan bola lambung tersebut, Sommer berusaha menggagalkannya.
Namun, upayanya gagal dan bola tetap meluncur ke gawang. Ini tampaknya menjadi gol terbaik turnamen. Gol Thiago mengukuhkan kemenangan Spanyol atas Swiss. Dan, Spanyol tampil sebagai juara untuk ketiga kalinya setelah memenanginya pada 1986 dan 1998.
Monday, June 20, 2011
Villa akan Dijual Dengan Harga Tinggi
Barca memang sukses meraih dua gelar bergengsi pada musim lalu, tapi hal itu tidak membuat mereka berpuas diri dan tetap akan aktif di bursa transfer.
Dengan dana yang terbatas, pelatih Pep Guardiola harus melepas pemain bintangnya untuk mendapatkan pemain-pemain incarannya. Kabar dari Mirror Football menyebutkan kalau Villa termasuk pemain yang akan dijual.
Penyerang asal Spanyol itu akan doba ditawarkan pada Chelsea dan City, yang di musim lalu kalah bersaing dengan Barca untuk mendapatkan tanda tangannya. Villa kemungkinan akan dilepas dengan nilai transfer sebesar £40 juta.
Hasil penjualan Villa akan digunakan untuk mendatangkan tiga pemain sekaligus, yaitu kapten Arsenal Cesc Fabregas, gelandang Udinese Alexis Sanchez dan penyerang Villarreal Giuseppe Rossi.
Nilai ketiga pemain bintang tersebut diperkirakan sekitar £91 juta. Pep kabarnya ingin tetap mempertahankan Villa, tapi karena situasi keuangan klub yang sedang sulit ia harus merelakan Villa kalau memang sangat diperlukan.
Dengan dana yang terbatas, pelatih Pep Guardiola harus melepas pemain bintangnya untuk mendapatkan pemain-pemain incarannya. Kabar dari Mirror Football menyebutkan kalau Villa termasuk pemain yang akan dijual.
Penyerang asal Spanyol itu akan doba ditawarkan pada Chelsea dan City, yang di musim lalu kalah bersaing dengan Barca untuk mendapatkan tanda tangannya. Villa kemungkinan akan dilepas dengan nilai transfer sebesar £40 juta.
Hasil penjualan Villa akan digunakan untuk mendatangkan tiga pemain sekaligus, yaitu kapten Arsenal Cesc Fabregas, gelandang Udinese Alexis Sanchez dan penyerang Villarreal Giuseppe Rossi.
Nilai ketiga pemain bintang tersebut diperkirakan sekitar £91 juta. Pep kabarnya ingin tetap mempertahankan Villa, tapi karena situasi keuangan klub yang sedang sulit ia harus merelakan Villa kalau memang sangat diperlukan.
Sunday, June 19, 2011
Mirko Vucinic Semakin jauhi AS Roma
ROMA - Tampaknya pintu keluar dari AS Roma sudah terbuka lebar bagi seorang Mirko Vucinic. Hal ini muncul karena adanya penegasan dari sang agen pemain yang telah pergi ke Inggris terkait transfer Vucinic dan telah bertemu juga dengan petinggi dari Juventus.
Beberapa tim dari Premier League memang dikabarkan tengah membidik penyerang berusia 27 tahun tersebut. Alessandro Lucci selaku agen dari sang pemain pun memperkuat spekulasi yang ada dengan pernyataannya.
“Saya pergi ke Inggris untuk melihat situasi. Tetapi saya tidak hanya membicarakan Vucinic, saya mempunyai kepercayaan dari beberapa pemain. Ketertarikan dari beberapa klub Inggris kepadanya muncul dan pergi sesekali,” ujarnya seperti disitat dari Goal, Sabtu (18/6/2011).
“Benar bahwa saya melakukan pertemuan dengan petinggi Juve, tetapi kami membicarakan banyak pemain. Mereka menanyakan informasi mengenai Vucinic, tetapi mereka juga melakukan hal yang sama terhadap pemain lain,” imbuhnya.
Vucinic sebenarnya telah menjadi salah satu punggawa idola publik Olimpico. Lima tahun membela Giallorossi membuatnya mempunyai ikatan kuat dengan klub dari ibukota Italia tersebut.
“Langkah sementara, pertama kami harus mengerti mengenai hubungannya dengan Roma benar-benar selesai, kami sedang dalam tahap pembelajaran. Dia sangat bahagia di ibukota dan telah membeli rumah juga. Hasratnya adalah bertahan selama mungkin, tetapi dalam sepakbola semua hal dapat berubah,” tutup sang agen.
Beberapa tim dari Premier League memang dikabarkan tengah membidik penyerang berusia 27 tahun tersebut. Alessandro Lucci selaku agen dari sang pemain pun memperkuat spekulasi yang ada dengan pernyataannya.
“Saya pergi ke Inggris untuk melihat situasi. Tetapi saya tidak hanya membicarakan Vucinic, saya mempunyai kepercayaan dari beberapa pemain. Ketertarikan dari beberapa klub Inggris kepadanya muncul dan pergi sesekali,” ujarnya seperti disitat dari Goal, Sabtu (18/6/2011).
“Benar bahwa saya melakukan pertemuan dengan petinggi Juve, tetapi kami membicarakan banyak pemain. Mereka menanyakan informasi mengenai Vucinic, tetapi mereka juga melakukan hal yang sama terhadap pemain lain,” imbuhnya.
Vucinic sebenarnya telah menjadi salah satu punggawa idola publik Olimpico. Lima tahun membela Giallorossi membuatnya mempunyai ikatan kuat dengan klub dari ibukota Italia tersebut.
“Langkah sementara, pertama kami harus mengerti mengenai hubungannya dengan Roma benar-benar selesai, kami sedang dalam tahap pembelajaran. Dia sangat bahagia di ibukota dan telah membeli rumah juga. Hasratnya adalah bertahan selama mungkin, tetapi dalam sepakbola semua hal dapat berubah,” tutup sang agen.
Cannavaro didepak Dari Al-Ahly
DUBAI – Karier mantan bintang Piala Dunia Italia 2006 Fabio Cannavaro tidak bertahan lama di Al Ahli. Mantan bek Juventus tersebut kemungkinan besar didepak klub musim panas ini.
Cannavaro meninggalkan Juventus musim panas lalu dan memulai karier di Dubai. Meski mantan pemain terbaik dunia ini mengikat kontrak dua tahun, klub nampaknya mengirimkan sinyal kuat untuk tidak meneruskan kontraknya.
”Saya tidak bisa membagi apapun tentang apa yang terjadi di klub saat ini, tapi kami sedang menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan masa jaya Al Ahli,” kata Presiden Abdullah Saeed Al Nabaoudah kepada Gulf News, Senin (20/62011).
“Memiliki pemain asing yang hebat adalah aspek penting dalam liga kami karena mereka membuat perbedaan dan bisa membantu memenangkan pertandingan. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengubah tim meski tim itu punya delapan pemain medioker di UAE,” tambahnya.
Nabaoudah tidak menutup kemungkinan Cannavaro dilepas di transfer musim panas kali ini karena klub tengah melakukan perombakan skuad.
”Ya kami memiliki Cannavaro, tapi ini di bursa, kami bisa membawa pemain dan menjual pemain, semuanya dimungkinan. Saya katakan sekali lagi kami akan melakukan perombakan besar.Dan kami sudah memberitahukan bahwa tidak ada satu dari seluruh pemain asing kami yang akan dipertahankan, itu pun sudah diumumkan sebelumnya,” ujarnya seraya menambahkan bahwa proses tersebut sudah dimulai sejak 5 Juni lalu.
Cannavaro meninggalkan Juventus musim panas lalu dan memulai karier di Dubai. Meski mantan pemain terbaik dunia ini mengikat kontrak dua tahun, klub nampaknya mengirimkan sinyal kuat untuk tidak meneruskan kontraknya.
”Saya tidak bisa membagi apapun tentang apa yang terjadi di klub saat ini, tapi kami sedang menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan masa jaya Al Ahli,” kata Presiden Abdullah Saeed Al Nabaoudah kepada Gulf News, Senin (20/62011).
“Memiliki pemain asing yang hebat adalah aspek penting dalam liga kami karena mereka membuat perbedaan dan bisa membantu memenangkan pertandingan. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengubah tim meski tim itu punya delapan pemain medioker di UAE,” tambahnya.
Nabaoudah tidak menutup kemungkinan Cannavaro dilepas di transfer musim panas kali ini karena klub tengah melakukan perombakan skuad.
”Ya kami memiliki Cannavaro, tapi ini di bursa, kami bisa membawa pemain dan menjual pemain, semuanya dimungkinan. Saya katakan sekali lagi kami akan melakukan perombakan besar.Dan kami sudah memberitahukan bahwa tidak ada satu dari seluruh pemain asing kami yang akan dipertahankan, itu pun sudah diumumkan sebelumnya,” ujarnya seraya menambahkan bahwa proses tersebut sudah dimulai sejak 5 Juni lalu.
Francisco Femenia nyaris ke Barca
VALENCIA - Pengakuan mengejutkan dilontarkan Francisco Femenia. Gelandang milik Hercules mengklaim dirinya nyaris bergabung dengan Barcelona.
“Sebenarnya, transfer sudah dekat. Barca merupakan impian saya dan tentunya, saya akan segera pindah ke sana. Saya berharap semuanya segera terselesaikan,” demikian pengakuan gelandang yang akrab disapa Kiko, dikutip dari Goal, Senin (20/6/2011).
Hingga saat ini, kesepakatan memang belum dicapai oleh pihak Hercules dan Barca. Meskipun sangat mengidamkan berkiprah di Camp Nou, namun gelandang kelahiran Spanyol, 20 tahun silam, enggan merasa kecewa jika transfer urung terjadi.
Kiko mengaku akan menjaga komitmennya dengan Hercules, yang hanya bertahan satu musim di La Liga dan harus tergusur kembali ke Segunda Division. “Jika memang harus, saya akan bertahan di sini tanpa ada masalah,” imbuhnya.
“Apa yang terjadi saat ini, saya sudah mempresentasikan sebuah kesempatan luar biasa untuk kerier saya, dan inilah saatnya perubahan. Setelah tujuh tahun di sini, saya sudah sampai di penghujung siklus,” tegas gelandang yang juga lulusan akademi Hercules.
“Sebenarnya, transfer sudah dekat. Barca merupakan impian saya dan tentunya, saya akan segera pindah ke sana. Saya berharap semuanya segera terselesaikan,” demikian pengakuan gelandang yang akrab disapa Kiko, dikutip dari Goal, Senin (20/6/2011).
Hingga saat ini, kesepakatan memang belum dicapai oleh pihak Hercules dan Barca. Meskipun sangat mengidamkan berkiprah di Camp Nou, namun gelandang kelahiran Spanyol, 20 tahun silam, enggan merasa kecewa jika transfer urung terjadi.
Kiko mengaku akan menjaga komitmennya dengan Hercules, yang hanya bertahan satu musim di La Liga dan harus tergusur kembali ke Segunda Division. “Jika memang harus, saya akan bertahan di sini tanpa ada masalah,” imbuhnya.
“Apa yang terjadi saat ini, saya sudah mempresentasikan sebuah kesempatan luar biasa untuk kerier saya, dan inilah saatnya perubahan. Setelah tujuh tahun di sini, saya sudah sampai di penghujung siklus,” tegas gelandang yang juga lulusan akademi Hercules.
Sanchez Hampir Milik Barca
BARCELONA – Barcelona hampir pasti mendapatkan tanda tangan winger Udinese Alexis Sanchez setelah kedua pihak mencapai kesepakatan harga, berdasarkan pengakuan agennya, Fernando Felicevich.
Harga 33 juta poundsterling siap digelontorkan Azulgrana demi mendapatkan pemain yang sepanjang musim ini menjadi incarannya. Sanchez, yang saat ini bersama skuad Chili lainnya untuk mempersiapkan Copa America, akan terbang ke Spanyol untuk menyelesaikan kontraknya dengan Barca.
“Udinese sepakat melepas Sanchez ke Barcelona dengan harga 54 juta euro (33 juta poundsterling),” demikian dilansir surat kabar Spanyol La Tercera, dikutip Eurosport, Senin (20/6/2011).
Harian tersebut juga menambahkan pernyataan Felicevich yang mengklaim akan ada pembayaran awal senilai 2,7 juta pounds untuk kontrak berdurasi empat tahun.
Beberapa media menjamin Sanchez mendapat izin langsung dari pelatih Timnas Chili Claudio Borghi untuk absen di pertandingan persahabatan melawan Paraguay, Selasa (21/6/2011) waktu setempat untuk mejalani tes medis di Barca.
Pemain 22 tahun akan kembali ke Chili saat melawan Estonia di Santiago, Minggu (26/6/2011), dalam laga persahabatan jelang Copa America yang berlangsung mulai 1 Juli mendatang.
Harga 33 juta poundsterling siap digelontorkan Azulgrana demi mendapatkan pemain yang sepanjang musim ini menjadi incarannya. Sanchez, yang saat ini bersama skuad Chili lainnya untuk mempersiapkan Copa America, akan terbang ke Spanyol untuk menyelesaikan kontraknya dengan Barca.
“Udinese sepakat melepas Sanchez ke Barcelona dengan harga 54 juta euro (33 juta poundsterling),” demikian dilansir surat kabar Spanyol La Tercera, dikutip Eurosport, Senin (20/6/2011).
Harian tersebut juga menambahkan pernyataan Felicevich yang mengklaim akan ada pembayaran awal senilai 2,7 juta pounds untuk kontrak berdurasi empat tahun.
Beberapa media menjamin Sanchez mendapat izin langsung dari pelatih Timnas Chili Claudio Borghi untuk absen di pertandingan persahabatan melawan Paraguay, Selasa (21/6/2011) waktu setempat untuk mejalani tes medis di Barca.
Pemain 22 tahun akan kembali ke Chili saat melawan Estonia di Santiago, Minggu (26/6/2011), dalam laga persahabatan jelang Copa America yang berlangsung mulai 1 Juli mendatang.
Persija Jakarta Gagal Raih Tiket AFC CUP
Persija Jakarta sukses menggulung tamunya, PSPS Pekanbaru 3-0 pada partai terakhir Indonesia Super League (ISL), Minggu 19 Juni 2011. Meskipun menang telak, tim asuhan Rahmad Darmawan gagal mendapatkan tiket ke kompetisi Asia, AFC Cup musim depan. Ini karena Arema Indonesia yang menjadi pesaing beratnya menang 8-0 atas Bontang FC dalam waktu bersamaan sehingga Arema menggusur posisi Persija dari runner up ISL dengan keunggulan jumlah gol.
Tiga gol Persija dicetak melalui tendangan Greg Nwokolo di menit ketujuh dengan memanfaatkan umpan dari kapten tim, Bambang Pamungkas dari sisi kanan gawang. Greg menyumbang gol kedua di menit ke-89 setelah mendapat umpan matang dari Rizky Ramdani Lestaluhu. Gol tambahan ketiga tercipta dari Agu Casmir di menit ke-90. Agu berhasil lolos jebakan off side, sehingga bisa langsung berhadapan dengan kiper PSPS, Fance Haryanto.
Tim Macan Kemayoran ini sebenarnya memiliki banyak peluang gol melalui tiga pilar lini depannya, Greg, Agu, dan kapten timnya yang akrab disapa Bepe. Namun, sejumlah peluang emas yang tercipta itu gagal menjadi gol. Hal ini diakui pelatih Rahmad. Namun, ia tetap memberikan apresiasi terhadap semangat Bepe cs yang telah berusaha keras meraih banyak gol pada laga pamungkas ISL musim kompetisi 2010/2011 ini.
"Menang 3-0 bukan kemenangan kecil. Meskipun hasil pertandingan di tempat lain lebih besar, saya tetap mengapresiasi penampilan pemain," kata Rahmad yang enggan mengomentari telak yang diraih Arema atas Bontang. Ia mengaku beryukur Persija berada di posisi ketiga. "Secara umum, saya cukup puas dengan penampilan tim dalam masa kompetisi," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Rahmad masih berharap timnya mendapat jatah tiket Piala AFC di musim mendatang setelah gagal mengantarkan timnya menjadi runner up ISL. Sesuai aturan memang telah ada kesepakatan, apabila Liga Indonesia tidak digelar, maka tim yang berhasil menduduki peringkat tiga ISL berhak mendapatkan tiket tersebut.
Meskipun timnya kalah, manajer PSPS Pekanbaru Dastrayani Bibra, mengaku tidak kecewa. "Kami sudah menyajikan permainan bagus dengan tidak membiarkan Persija menang mudah," kata Dastarayani yang menilai Persija lebih pantas maju ke Kompetisi Asia daripada Arema. Menurutnya, penampilan Persija lebih konsisten daripada Arema.
Tiga gol Persija dicetak melalui tendangan Greg Nwokolo di menit ketujuh dengan memanfaatkan umpan dari kapten tim, Bambang Pamungkas dari sisi kanan gawang. Greg menyumbang gol kedua di menit ke-89 setelah mendapat umpan matang dari Rizky Ramdani Lestaluhu. Gol tambahan ketiga tercipta dari Agu Casmir di menit ke-90. Agu berhasil lolos jebakan off side, sehingga bisa langsung berhadapan dengan kiper PSPS, Fance Haryanto.
Tim Macan Kemayoran ini sebenarnya memiliki banyak peluang gol melalui tiga pilar lini depannya, Greg, Agu, dan kapten timnya yang akrab disapa Bepe. Namun, sejumlah peluang emas yang tercipta itu gagal menjadi gol. Hal ini diakui pelatih Rahmad. Namun, ia tetap memberikan apresiasi terhadap semangat Bepe cs yang telah berusaha keras meraih banyak gol pada laga pamungkas ISL musim kompetisi 2010/2011 ini.
"Menang 3-0 bukan kemenangan kecil. Meskipun hasil pertandingan di tempat lain lebih besar, saya tetap mengapresiasi penampilan pemain," kata Rahmad yang enggan mengomentari telak yang diraih Arema atas Bontang. Ia mengaku beryukur Persija berada di posisi ketiga. "Secara umum, saya cukup puas dengan penampilan tim dalam masa kompetisi," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Rahmad masih berharap timnya mendapat jatah tiket Piala AFC di musim mendatang setelah gagal mengantarkan timnya menjadi runner up ISL. Sesuai aturan memang telah ada kesepakatan, apabila Liga Indonesia tidak digelar, maka tim yang berhasil menduduki peringkat tiga ISL berhak mendapatkan tiket tersebut.
Meskipun timnya kalah, manajer PSPS Pekanbaru Dastrayani Bibra, mengaku tidak kecewa. "Kami sudah menyajikan permainan bagus dengan tidak membiarkan Persija menang mudah," kata Dastarayani yang menilai Persija lebih pantas maju ke Kompetisi Asia daripada Arema. Menurutnya, penampilan Persija lebih konsisten daripada Arema.
Lee Hendrie Ramaikan Starbol
BANDUNG - Pemain bintang Bandung FC Lee Hendrie menjadi nominator pemain yang akan tampil di pertandingan bertajuk Starbol – Unite for Football Indonesia, 22 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Mantan pemain Aston Vila akan mewakili bintang-bintang sepakbola asal Liga Primer Indonesia (LPI) selain bergabung dengan beberapa pemain lainnya yang berasal dari Indonesia Super League (ISL), mantan tim nasional dan pemain yang sedang memperkuat tim nasional Indonesia. Hal tersebut disampaikan melalui pesan tertulis kepada Okezone, Sabtu (19/6).
Selain Lee Hendrie, pemain yang berasal dari LPI sebagai nominator lainnya yakni, Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan (Persema) dan Baihaki bin Khaizan (Medan Chiefs). Kabarnya, laga Starbol juga akan dimeriahkan oleh eks kapten tim nasional Belanda di Piala Dunia 2010 lalu, Giovani van Bronchorst.
Nantinya, para pemain yang akan bertanding di Starbol terbagi ke dalam dua tim, Merah dan Putih. Tim Merah akan ditangani pelatih Persija, Rahmad Darmawan dan Tim Putih dilatih pelatih Persipura Jacksen F Tiago.
Mantan pemain Aston Vila akan mewakili bintang-bintang sepakbola asal Liga Primer Indonesia (LPI) selain bergabung dengan beberapa pemain lainnya yang berasal dari Indonesia Super League (ISL), mantan tim nasional dan pemain yang sedang memperkuat tim nasional Indonesia. Hal tersebut disampaikan melalui pesan tertulis kepada Okezone, Sabtu (19/6).
Selain Lee Hendrie, pemain yang berasal dari LPI sebagai nominator lainnya yakni, Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan (Persema) dan Baihaki bin Khaizan (Medan Chiefs). Kabarnya, laga Starbol juga akan dimeriahkan oleh eks kapten tim nasional Belanda di Piala Dunia 2010 lalu, Giovani van Bronchorst.
Nantinya, para pemain yang akan bertanding di Starbol terbagi ke dalam dua tim, Merah dan Putih. Tim Merah akan ditangani pelatih Persija, Rahmad Darmawan dan Tim Putih dilatih pelatih Persipura Jacksen F Tiago.
Masa Depan Neymar Da Silva Santor Junior
SANTOS - Bintang Santos Neymar da Silva Santos Junior menegaskan belum berpikir tim mana yang akan jadi pelabuhan karirnya musim depan. Superstar berusia 19 tahun ini menegaskan saat ini dirinya masih ingin fokus membantu Santos menjuarai Copa Libertadores.
Neymar rupanya mulai terganggu dengan berondongan pertanyaan yang selalu memintanya kabar terbaru terkait isu kepindahannya ke Real Madrid atau Chelsea pada bursa transfer musim depan. Dia pun menegaskan bahwa dirinya sama sekali belum memikirkan kedua klub tersebut.
“Saya tidak peduli tentang bermain untuk membuat terkesan tim lain (Madrid atau Chelsea) yang memantau saya. Saya punya pertandingan dengan Santos dan ingin membantu klub ini sukses,” ujarnya di sela-sela sesi latihan jelang duel leg kedua kontra Penarol di final Copa Libertadores, tengah pekan ini.
Tak puas dengan jawaban yang diberikan Neymar, seorang jurnalis kembali memancing pemain berambut Mohawk tersebut untuk memberikan bocoran soal klub tujuannya. Karena saking kesalnya, Neymar mengatakan bahwa belum ada perkembangan apapun soal masa depannya.
“Saya sudah jelaskan tadi, bahwa saya tak bisa mengatakan tentang tim lain. Tidak ada perkembangan apapun soal Real Madrid. Saat ini, saya adalah pemain Santos dan saya tengah tampil membela Santos di final Copa Libertadores. Hanya inilah yang jadi perhatian saya,” tutupnya dikutip
Santos yang akan memainkan leg kedua di hadapan publiknya, dituntut meraih kemenangan untuk bisa mentasbihkan diri sebagai jawara Copa Libertadores musim ini, setelah hanya bermain imbang 0-0 pada leg pertama di Montevideo, Uruguay. Tim juara di ajang ini dipastikan ambil bagian di Piala Dunia Antarklub, Desember mendatang, dan akan berhadapan dengan klub juara dari tiap benua di dunia, termasuk kampiun Liga Champions Eropa, Barcelona.
Neymar rupanya mulai terganggu dengan berondongan pertanyaan yang selalu memintanya kabar terbaru terkait isu kepindahannya ke Real Madrid atau Chelsea pada bursa transfer musim depan. Dia pun menegaskan bahwa dirinya sama sekali belum memikirkan kedua klub tersebut.
“Saya tidak peduli tentang bermain untuk membuat terkesan tim lain (Madrid atau Chelsea) yang memantau saya. Saya punya pertandingan dengan Santos dan ingin membantu klub ini sukses,” ujarnya di sela-sela sesi latihan jelang duel leg kedua kontra Penarol di final Copa Libertadores, tengah pekan ini.
Tak puas dengan jawaban yang diberikan Neymar, seorang jurnalis kembali memancing pemain berambut Mohawk tersebut untuk memberikan bocoran soal klub tujuannya. Karena saking kesalnya, Neymar mengatakan bahwa belum ada perkembangan apapun soal masa depannya.
“Saya sudah jelaskan tadi, bahwa saya tak bisa mengatakan tentang tim lain. Tidak ada perkembangan apapun soal Real Madrid. Saat ini, saya adalah pemain Santos dan saya tengah tampil membela Santos di final Copa Libertadores. Hanya inilah yang jadi perhatian saya,” tutupnya dikutip
Santos yang akan memainkan leg kedua di hadapan publiknya, dituntut meraih kemenangan untuk bisa mentasbihkan diri sebagai jawara Copa Libertadores musim ini, setelah hanya bermain imbang 0-0 pada leg pertama di Montevideo, Uruguay. Tim juara di ajang ini dipastikan ambil bagian di Piala Dunia Antarklub, Desember mendatang, dan akan berhadapan dengan klub juara dari tiap benua di dunia, termasuk kampiun Liga Champions Eropa, Barcelona.
Masa Depan Samir Nasri
LONDON – Samir Nasri dan Arsene Wenger siap mengadakan pertemuan empat mata untuk membicarakan kontrak. Wenger optimis bisa membujuk Nasri bertahan di Arsenal.
Spekulasi masa depan gelandang muda The Gunners makin marak dibicarakan media. Terakhir, Manchester City disebut juga meminati jasa Nasri yang menolak menandatangani perpanjangan kontrak bersama klub London Utara.
Melihat pemberitaan yang kian liar, Nasri memang sempat meminta fans untuk tak terlalu mempercayai apa yang diungkapkan media terait masa depan. Namun, dia sendiri masih belum mau memutuskan masa depannya di Emirates.
“Saya ingin mengklarifikasi tidak ada perpecahan dengan Arsenal terkait kontrak baru dan kami harus bertemu dengan Wenger lagi secepatnya,” kata agen Nasri, Alain Migliaccio.
“Ada banyak klub yang tertarik dengan Nasri, tapi percuma menyebutkan mereka. Sebelum mendengar tawaran klub lain, kami perlu dan ingin bicara dengan Arsenal,” lanjut sang agen, seperti dilansir Footy Latest, Minggu (19/6/2011).
Wenger memang bersikeras akan mempertahankan Nasri di Emirates, karena dia merupakan salah satu tulang punggung The Professor untuk mengakhiri puasa gelar The Gunners.
Namun, andai gagal meyakinkan Nasri, bukan hal mustahil The Gunners akan melepasnya pada bursa transfer musim panas ini. Pasalnya, kontrak Nasri akan habis tahun depan.
Spekulasi masa depan gelandang muda The Gunners makin marak dibicarakan media. Terakhir, Manchester City disebut juga meminati jasa Nasri yang menolak menandatangani perpanjangan kontrak bersama klub London Utara.
Melihat pemberitaan yang kian liar, Nasri memang sempat meminta fans untuk tak terlalu mempercayai apa yang diungkapkan media terait masa depan. Namun, dia sendiri masih belum mau memutuskan masa depannya di Emirates.
“Saya ingin mengklarifikasi tidak ada perpecahan dengan Arsenal terkait kontrak baru dan kami harus bertemu dengan Wenger lagi secepatnya,” kata agen Nasri, Alain Migliaccio.
“Ada banyak klub yang tertarik dengan Nasri, tapi percuma menyebutkan mereka. Sebelum mendengar tawaran klub lain, kami perlu dan ingin bicara dengan Arsenal,” lanjut sang agen, seperti dilansir Footy Latest, Minggu (19/6/2011).
Wenger memang bersikeras akan mempertahankan Nasri di Emirates, karena dia merupakan salah satu tulang punggung The Professor untuk mengakhiri puasa gelar The Gunners.
Namun, andai gagal meyakinkan Nasri, bukan hal mustahil The Gunners akan melepasnya pada bursa transfer musim panas ini. Pasalnya, kontrak Nasri akan habis tahun depan.
Impian Hilton Moreira Ketika Pensiun
BANDUNG - Striker Persib Bandung Hilton Moreira tidak ingin jauh-jauh dari lapangan meski suatu saat sudah tidak lagi merumput.Bomber Maung Bandung yang musim ini akan habis kontraknya mengaku ingin mendirikan sekolah sepakbola (SSB). Rencananya, SSB tersebut akan jadi tempat pengabdian Hilton jika kariernya usai nanti.
Pemilik nomor punggung 10 ini sudah membidik lokasi di Sao Paulo, Brazil. Dipilihnya tempat di salah satu kota yang memiliki tradisi sepakbola samba tersebut, kata Hilton, merupakan tempat di mana dia dilahirkan.
"Saya akan pensiun tiga hingga empat tahun lagi. Tentu senang bisa kembali ke tanah kelahiran. Dengan begitu, saya mau mengabdikan diri pada sepakbola," tutur Hilton serius.
Jika demikian, maka Hilton sangat berkempatan menyaksikan langsung penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini mengatakan, usai diselenggarakannya Piala Dunia, maka kesempatan untuk mendirikan SSB akan dia wujudkan.
"Setelah Piala Dunia akan saya buat SSB. Saya pilih Sao Paulo karena ingin tinggal lebih lama di kampung halaman saya," cetusnya. Disamping itu, Hilton menambahkan, kelak anaknya bisa menjadi pesepakbola profesional.
Bersama istri dan anaknya, Thomas, Hilton mengaku sebetulnya nyaman tinggal di Bandung. Selain iklim sepakbola yang mendukung, fanatisme bobotoh tidak bisa dipungkiri membuat dirinya betah. Kendati begitu, jika suatu saat anaknya berkecimpung di dunia sepakbola, Hilton menyarankan agar dibina di negerinya sendiri.
"Kalau bisa masuk Barcelona nanti," tukas pemain berusia 30 tahun ini. Lalu apa sebabnya tidak di Indonesia? Hilton hanya menggeleng-gelengkan kepala tanda tak yakin.
Menurutnya, saat ini Thomas sudah menunjukan tanda-tanda menyukai sepakbola. "Setiap dibawa ke mal Thomas selalu berteriak: Ball, Ball, Ball...Dia selalu meminta untuk dibelikan bola," ucapnya.
Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini masih belum memutuskan apakah anaknya akan mengikuti jejaknya. Sekalipun suatu saat akan mendirikan SSB, Hilton masih memberikan kesempatan pada Thomas untuk meraih impian.
Pemilik nomor punggung 10 ini sudah membidik lokasi di Sao Paulo, Brazil. Dipilihnya tempat di salah satu kota yang memiliki tradisi sepakbola samba tersebut, kata Hilton, merupakan tempat di mana dia dilahirkan.
"Saya akan pensiun tiga hingga empat tahun lagi. Tentu senang bisa kembali ke tanah kelahiran. Dengan begitu, saya mau mengabdikan diri pada sepakbola," tutur Hilton serius.
Jika demikian, maka Hilton sangat berkempatan menyaksikan langsung penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini mengatakan, usai diselenggarakannya Piala Dunia, maka kesempatan untuk mendirikan SSB akan dia wujudkan.
"Setelah Piala Dunia akan saya buat SSB. Saya pilih Sao Paulo karena ingin tinggal lebih lama di kampung halaman saya," cetusnya. Disamping itu, Hilton menambahkan, kelak anaknya bisa menjadi pesepakbola profesional.
Bersama istri dan anaknya, Thomas, Hilton mengaku sebetulnya nyaman tinggal di Bandung. Selain iklim sepakbola yang mendukung, fanatisme bobotoh tidak bisa dipungkiri membuat dirinya betah. Kendati begitu, jika suatu saat anaknya berkecimpung di dunia sepakbola, Hilton menyarankan agar dibina di negerinya sendiri.
"Kalau bisa masuk Barcelona nanti," tukas pemain berusia 30 tahun ini. Lalu apa sebabnya tidak di Indonesia? Hilton hanya menggeleng-gelengkan kepala tanda tak yakin.
Menurutnya, saat ini Thomas sudah menunjukan tanda-tanda menyukai sepakbola. "Setiap dibawa ke mal Thomas selalu berteriak: Ball, Ball, Ball...Dia selalu meminta untuk dibelikan bola," ucapnya.
Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini masih belum memutuskan apakah anaknya akan mengikuti jejaknya. Sekalipun suatu saat akan mendirikan SSB, Hilton masih memberikan kesempatan pada Thomas untuk meraih impian.
Messi Pesepakbola Paling Tajir...
LONDON - Lionel Messi kembali mengungguli Cristiano Ronaldo. Namun, kali ini bukan dari segi prestasi, melainkan soal pendapatan. Messi kini tercatat sebagai pesepakbola paling tajir di dunia.
Setelah sepanjang tahun ini sukses mengungguli Ronaldo dengan mengantar Barcelona memenangi titel La Liga dan Liga Champions, Messi kini kembali mengalahkan Ronaldo soal pendapatan. Sebagaimana diterbitkan majalah Sport Illustrated yang baru-baru ini merilis ‘Fortune 50’ atau daftar atlet terkaya dunia, diketahui Messi berada di urutan teratas untuk atlet sepakbola.
Sepanjang tahun ini Messi diketahui mendapat pemasukan sekira USD43.8 juta atau setara Rp375.5 miliar. Hasil ini didapat dari gaji, kontrak komersial dan sejumlah bonus berkat penampilan impresifnya dalam mengantar Barca merebut double winners musim ini.
Namun, secara umum, Messi hanya menempati urutan ketujuh daftar atlet dengan pendapatan terbesar dunia. Peringkat teratas daftar masih ditempati bintang Golf asal Amerika Serikat, Tiger Woods yang beberapa waktu lalu sempat tersandung kasus perselingkuhan. Selama setahun ini, Woods mendapat pemasukan sebesar 41 juta poundsterling atau setara Rp569.2 miliar.
Superstar Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang tahun lalu merupakan pesepakbola paling tajir di dunia, kini harus rela turun ke posisi duam, di bawah Messi. Setahun ini, CR7 diketahui menghasilkan USD38.8 juta atau setara USD332.7 miliar. Rekan setim Ronaldo, Ricardo Kaka yang tampil kurang mengesankan sepanjang tahun ini, menempati urutan keempat dengan USD 27.3 juta (Rp. 234 miliar).
Bintang Manchester United, Wayne Rooney tampil sebagai pesepakbola terkaya di Inggris, dan menempati urutan ketiga daftar pesepakbola terkaya tahun ini dengan pendapatan sebesar USD29,2 juta atau setara Rp250 miliar.
Berikut delapan pesepakbola dengan pendapatan tertinggi di dunia tahun ini:
1. Lionel Messi $43,800,000
2. Cristiano Ronaldo $38,800,000
3. Wayne Rooney $29,200,000
4. Kaka $27,300,000
5. David Beckham $26,800,000
6. Ronaldinho $25,800,000
7. Carlos Tevez $21,700,000
8. Frank Lampard $20,100,000
Setelah sepanjang tahun ini sukses mengungguli Ronaldo dengan mengantar Barcelona memenangi titel La Liga dan Liga Champions, Messi kini kembali mengalahkan Ronaldo soal pendapatan. Sebagaimana diterbitkan majalah Sport Illustrated yang baru-baru ini merilis ‘Fortune 50’ atau daftar atlet terkaya dunia, diketahui Messi berada di urutan teratas untuk atlet sepakbola.
Sepanjang tahun ini Messi diketahui mendapat pemasukan sekira USD43.8 juta atau setara Rp375.5 miliar. Hasil ini didapat dari gaji, kontrak komersial dan sejumlah bonus berkat penampilan impresifnya dalam mengantar Barca merebut double winners musim ini.
Namun, secara umum, Messi hanya menempati urutan ketujuh daftar atlet dengan pendapatan terbesar dunia. Peringkat teratas daftar masih ditempati bintang Golf asal Amerika Serikat, Tiger Woods yang beberapa waktu lalu sempat tersandung kasus perselingkuhan. Selama setahun ini, Woods mendapat pemasukan sebesar 41 juta poundsterling atau setara Rp569.2 miliar.
Superstar Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang tahun lalu merupakan pesepakbola paling tajir di dunia, kini harus rela turun ke posisi duam, di bawah Messi. Setahun ini, CR7 diketahui menghasilkan USD38.8 juta atau setara USD332.7 miliar. Rekan setim Ronaldo, Ricardo Kaka yang tampil kurang mengesankan sepanjang tahun ini, menempati urutan keempat dengan USD 27.3 juta (Rp. 234 miliar).
Bintang Manchester United, Wayne Rooney tampil sebagai pesepakbola terkaya di Inggris, dan menempati urutan ketiga daftar pesepakbola terkaya tahun ini dengan pendapatan sebesar USD29,2 juta atau setara Rp250 miliar.
Berikut delapan pesepakbola dengan pendapatan tertinggi di dunia tahun ini:
1. Lionel Messi $43,800,000
2. Cristiano Ronaldo $38,800,000
3. Wayne Rooney $29,200,000
4. Kaka $27,300,000
5. David Beckham $26,800,000
6. Ronaldinho $25,800,000
7. Carlos Tevez $21,700,000
8. Frank Lampard $20,100,000
Friday, June 10, 2011
Frank Lampard Biography 2011
Name: Frank Lampard
Nationality: English
Date of Birth: 20/06/1978
Height: 6' 0" (184cm)
Weight: 13st 12lbs (88.0kg)
Previous
Clubs: West Ham Utd, Swansea City (loan)
Position: Midfielder
CHELSEA CAREER
League title winning-goals, FA Cup and Champions League Final strikes, nerveless penalty taking, assists galore and record-breaking sequences of appearances, Frank Lampard has been both the man for the big occasion, and for the week-in, week-out dedication that is the bedrock of genuine achievement. He is without doubt one of the finest players ever to wear the Chelsea blue.
After a quiet start at the Bridge, with just 15 goals in two years following an £11 million transfer from West Ham, Frank bloomed into one of Europe's finest.
An early sign of what was to come was his commanding display against Arsenal's Patrick Vieira in an FA Cup Final defeat at the end of his first season, progress that was continued the following campaign.
In 2003/04, the first season under Roman Abramovich's ownership and Frank's third at the club, he retained his place despite many new arrivals and his phenomenal form was only beaten by Thierry Henry when English football's individual awards were handed out.
The top performances continued to come in 2004/05, as did the goals, Frank's powerful shooting firing Chelsea to the Premiership title that season as he top-scored from midfield with 13 in the League and 19 overall. There was no one more appropriate to score the two magical goals at Bolton that sealed the championship triumph.
The Sportswriters' Footballer of the Year that year and runner-up in the European and World Player of the Year voting for 2005, Frank continued to prove as close to indispensable as can be found in modern football as his team duplicated the Premiership success in 2005/06.
When in December 2005, he finally missed a game due to a virus infection, it brought to an end a new Premier League record of 164 consecutive appearances, since surpassed by goalkeeper Brad Friedel.
In 2006/07, his 62 games was the highest total by any Chelsea player in a single campaign and although the next year was affected by two rare injuries and bereavement, Frank continued to drive Chelsea on from midfield game after game after game and made it to the now regular 20-goal mark.
The injuries were unfortunate but genuine tragedy struck in April 2008 with the death of Frank's mother. His courage and nerve in scoring a vital Champions League semi-final penalty against Liverpool on his return from compassionate leave, followed by his dramatic equaliser in the Final, were among that season's strongest images.
Since then Lamps has become Chelsea's top scoring midfield player ever; and is the player to win the most international caps while a Chelsea player.
A five-year deal was signed in the summer of 2008, and he quickly got into goalscoring form, netting an audacious chip from the edge of the area at Hull in October that year, an automatic Chelsea Goal of the Season contender though eventually edged out by Michael Essien's Champions League volley against Barcelona.
As the performances of those around him began to wane, Frank's form remained consistent under Luiz Felipe Scolari, scoring key goals over Christmas 2008 to keep the team in touch with the league leaders.
The arrival of Guus Hiddink midway through the campaign brought extended freedom for Lampard, who repaid his coach with late goals in a league win over Wigan and a 4-4 Champions League thriller against Liverpool, before we eventually bowed out of Europe in controversial circumstances against Barcelona. There was however joy when his second-half strike won the 2009 FA Cup against Everton.
With an incredible 27 goals from central midfield in 2009/10 and a sack-full of assists as Chelsea won the Double, it seemed Frank was improving with age, especially factoring in his resistance to injury and his ability to avoid a single yellow card in the whole of that season.
His historic '09/'10 season began as it would end - at Wembley - where he contributed a Community Shield goal, helped set up another, and then buried a penalty in the successful shootout.
The 31-year-old actually went 10 games without a goal before four in three arrived in October.
After a penalty miss at Man City at the beginning of a difficult Christmas period, it was two successful penalties that dug the team out of trouble against Portsmouth and West Ham.
He bounced back from Champions League disappointment against Inter Milan in the first knockout round by banging in four league goals against Aston Villa in a 7-1 rout.
The feat, the second time he had achieved such a tally in a game, took him over the 150-goal mark for Chelsea and beyond Roy Bentley to become our third-highest scorer of all time.
After converting another penalty against Villa at Wembley to book a place in the FA Cup Final, the focus shifted to league football for the next five games, and it was there where Frank really delivered.
At Anfield there were major celebrations as he swept home Nicolas Anelka's square ball to confirm crucial victory in the run-in.
In the final league game Frank won and took a penalty to put Carlo Ancelotti's team two goals to the good as we ran riot against Wigan, setting up the Double should we beat Portsmouth in the FA Cup Final.
It was a Drogba free-kick that broke the deadlock that Wembley May day, and even though Frank's final contribution was to drag a penalty wide at the death, he was there in the Royal Box to lift the trophy alongside John Terry.
In April 2011 he became only the fourth player to make 500 appearances for Chelsea.
Nationality: English
Date of Birth: 20/06/1978
Height: 6' 0" (184cm)
Weight: 13st 12lbs (88.0kg)
Previous
Clubs: West Ham Utd, Swansea City (loan)
Position: Midfielder
CHELSEA CAREER
League title winning-goals, FA Cup and Champions League Final strikes, nerveless penalty taking, assists galore and record-breaking sequences of appearances, Frank Lampard has been both the man for the big occasion, and for the week-in, week-out dedication that is the bedrock of genuine achievement. He is without doubt one of the finest players ever to wear the Chelsea blue.
After a quiet start at the Bridge, with just 15 goals in two years following an £11 million transfer from West Ham, Frank bloomed into one of Europe's finest.
An early sign of what was to come was his commanding display against Arsenal's Patrick Vieira in an FA Cup Final defeat at the end of his first season, progress that was continued the following campaign.
In 2003/04, the first season under Roman Abramovich's ownership and Frank's third at the club, he retained his place despite many new arrivals and his phenomenal form was only beaten by Thierry Henry when English football's individual awards were handed out.
The top performances continued to come in 2004/05, as did the goals, Frank's powerful shooting firing Chelsea to the Premiership title that season as he top-scored from midfield with 13 in the League and 19 overall. There was no one more appropriate to score the two magical goals at Bolton that sealed the championship triumph.
The Sportswriters' Footballer of the Year that year and runner-up in the European and World Player of the Year voting for 2005, Frank continued to prove as close to indispensable as can be found in modern football as his team duplicated the Premiership success in 2005/06.
When in December 2005, he finally missed a game due to a virus infection, it brought to an end a new Premier League record of 164 consecutive appearances, since surpassed by goalkeeper Brad Friedel.
In 2006/07, his 62 games was the highest total by any Chelsea player in a single campaign and although the next year was affected by two rare injuries and bereavement, Frank continued to drive Chelsea on from midfield game after game after game and made it to the now regular 20-goal mark.
The injuries were unfortunate but genuine tragedy struck in April 2008 with the death of Frank's mother. His courage and nerve in scoring a vital Champions League semi-final penalty against Liverpool on his return from compassionate leave, followed by his dramatic equaliser in the Final, were among that season's strongest images.
Since then Lamps has become Chelsea's top scoring midfield player ever; and is the player to win the most international caps while a Chelsea player.
A five-year deal was signed in the summer of 2008, and he quickly got into goalscoring form, netting an audacious chip from the edge of the area at Hull in October that year, an automatic Chelsea Goal of the Season contender though eventually edged out by Michael Essien's Champions League volley against Barcelona.
As the performances of those around him began to wane, Frank's form remained consistent under Luiz Felipe Scolari, scoring key goals over Christmas 2008 to keep the team in touch with the league leaders.
The arrival of Guus Hiddink midway through the campaign brought extended freedom for Lampard, who repaid his coach with late goals in a league win over Wigan and a 4-4 Champions League thriller against Liverpool, before we eventually bowed out of Europe in controversial circumstances against Barcelona. There was however joy when his second-half strike won the 2009 FA Cup against Everton.
With an incredible 27 goals from central midfield in 2009/10 and a sack-full of assists as Chelsea won the Double, it seemed Frank was improving with age, especially factoring in his resistance to injury and his ability to avoid a single yellow card in the whole of that season.
His historic '09/'10 season began as it would end - at Wembley - where he contributed a Community Shield goal, helped set up another, and then buried a penalty in the successful shootout.
The 31-year-old actually went 10 games without a goal before four in three arrived in October.
After a penalty miss at Man City at the beginning of a difficult Christmas period, it was two successful penalties that dug the team out of trouble against Portsmouth and West Ham.
He bounced back from Champions League disappointment against Inter Milan in the first knockout round by banging in four league goals against Aston Villa in a 7-1 rout.
The feat, the second time he had achieved such a tally in a game, took him over the 150-goal mark for Chelsea and beyond Roy Bentley to become our third-highest scorer of all time.
After converting another penalty against Villa at Wembley to book a place in the FA Cup Final, the focus shifted to league football for the next five games, and it was there where Frank really delivered.
At Anfield there were major celebrations as he swept home Nicolas Anelka's square ball to confirm crucial victory in the run-in.
In the final league game Frank won and took a penalty to put Carlo Ancelotti's team two goals to the good as we ran riot against Wigan, setting up the Double should we beat Portsmouth in the FA Cup Final.
It was a Drogba free-kick that broke the deadlock that Wembley May day, and even though Frank's final contribution was to drag a penalty wide at the death, he was there in the Royal Box to lift the trophy alongside John Terry.
In April 2011 he became only the fourth player to make 500 appearances for Chelsea.
Fernando Torres With Wife 2011
Fernando Torres Wife is a Spanish girl named Olalla Domínguez Liste. They have been together since they were in high school.Seems like the fams of Fernando Torres should stop dreaming that they can be his girlfriend. He already has one and the girl is on the way. They look cute together so they’ll surely produce beautiful kids. He’s another footballer including Cristiano Ronaldo that are already taken.
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres With Wife
Fernando Torres Biography 2011
Fernando Jose Torres Sanz, more commonly known as just Fernando Torres, was born in Madrid, Spain, on 20 March 1984. He currently plays in the Premiership for Liverpool Football Club and is viewed as one of the best strikers in the world. Fernando has been successful throughout his career, from his time in Spain with Atletico Madrid to his time at Liverpool and at international level with Spain.
Like many young boys, Torres developed a keen interest to the beautiful game from a young age. His grandfather was a keen Atletico Madrid supporter and his brother played at an amateur level as a goalkeeper. Initially, Fernando Torres wanted to emulate the bit of success his brother had in that position. However, as with many players they find out their best position a few years into playing. Despite starting off as a goalkeeper, Torres developed an eye for goal and after scoring 55 goals for academy club Rayo 13, he soon realized that his best position was upfront.
In 1995, Spanish club Atletico Madrid trailed three of Rayo 13's star players, with Fernando being one of them. He impressed at his trial, and they decided to sign the young striker at the age of eleven.
Torres started his career with Atlético Madrid, progressing through their youth system. He made his first team debut in 2001 and finished his career with the club having scored 75 goals in 174 La Liga appearances. Prior to his La Liga debut, Torres played two seasons in the Segunda División, making 40 appearances and scoring seven goals. He joined Premier League club Liverpool in 2007 after signing for a club record transfer fee. He marked his first season at Anfield by being Liverpool’s first player, since Robbie Fowler in 1995–96, to score more than 20 league goals in a season. Torres became the fastest player in Liverpool history to score 50 league goals after scoring against Aston Villa in December 2009.
Fernando Torres continued to make great progress through the ranks at the club during his teenage years, and his first chance to impress on a global scale came when Atletico Madrid decided to enter a team in the U15 Nike Cup. They won the tournament, with Torres voted the best player. Many were starting to see the potential in him, and his prospect excited many fans of the Spanish club. At 15, he signed a professional contract with the club, and made his first team debut at the age of 17 against Leganes. Atletico were then promoted back to La Liga in 2001-02 season. Eventually, he went on to become club captain and scored 84 goals from 214 appearances for the team he had been with for many years. Despite this emotional attachment, when Liverpool came in with an offer of around £20 Million, he decided to leave the club for England in 2007.
Torres had the opportunity to showcase his skills in the Premiership and for Liverpool. With the high transfer fee, many thought he may not respond well to the pressure being placed on him by the football world. This, however, was not the case.
The striker settled quickly at Liverpool, and immediately started to score goals on a regular basis. His first hat-trick was scored in September against Reading. He went on to score 33 goals in total, and since has become a respected figure in the Liverpool team and has scored 9 goals in all competitions so far in the 2008/09 season.
Fernando Torres has also impressed at an international level for Spain and is known for scoring the winning goal against Germany in the Euro 2008 final. He continues to impress for both club and country and is recognized as one of the best strikers in the game.
Like many young boys, Torres developed a keen interest to the beautiful game from a young age. His grandfather was a keen Atletico Madrid supporter and his brother played at an amateur level as a goalkeeper. Initially, Fernando Torres wanted to emulate the bit of success his brother had in that position. However, as with many players they find out their best position a few years into playing. Despite starting off as a goalkeeper, Torres developed an eye for goal and after scoring 55 goals for academy club Rayo 13, he soon realized that his best position was upfront.
In 1995, Spanish club Atletico Madrid trailed three of Rayo 13's star players, with Fernando being one of them. He impressed at his trial, and they decided to sign the young striker at the age of eleven.
Torres started his career with Atlético Madrid, progressing through their youth system. He made his first team debut in 2001 and finished his career with the club having scored 75 goals in 174 La Liga appearances. Prior to his La Liga debut, Torres played two seasons in the Segunda División, making 40 appearances and scoring seven goals. He joined Premier League club Liverpool in 2007 after signing for a club record transfer fee. He marked his first season at Anfield by being Liverpool’s first player, since Robbie Fowler in 1995–96, to score more than 20 league goals in a season. Torres became the fastest player in Liverpool history to score 50 league goals after scoring against Aston Villa in December 2009.
Fernando Torres continued to make great progress through the ranks at the club during his teenage years, and his first chance to impress on a global scale came when Atletico Madrid decided to enter a team in the U15 Nike Cup. They won the tournament, with Torres voted the best player. Many were starting to see the potential in him, and his prospect excited many fans of the Spanish club. At 15, he signed a professional contract with the club, and made his first team debut at the age of 17 against Leganes. Atletico were then promoted back to La Liga in 2001-02 season. Eventually, he went on to become club captain and scored 84 goals from 214 appearances for the team he had been with for many years. Despite this emotional attachment, when Liverpool came in with an offer of around £20 Million, he decided to leave the club for England in 2007.
Torres had the opportunity to showcase his skills in the Premiership and for Liverpool. With the high transfer fee, many thought he may not respond well to the pressure being placed on him by the football world. This, however, was not the case.
The striker settled quickly at Liverpool, and immediately started to score goals on a regular basis. His first hat-trick was scored in September against Reading. He went on to score 33 goals in total, and since has become a respected figure in the Liverpool team and has scored 9 goals in all competitions so far in the 2008/09 season.
Fernando Torres has also impressed at an international level for Spain and is known for scoring the winning goal against Germany in the Euro 2008 final. He continues to impress for both club and country and is recognized as one of the best strikers in the game.
No comments:
Post a Comment